Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok, Mary Liziawati menjadi narasumber pada Webinar Nasional 2023 Program Studi Farmasi Universitas Gunadarma. Dalam kesempatan tersebut, dirinya menyampaikan tentang Peran Tenaga Kefarmasian dalam Peningkatan Kesehatan di Puskesmas, Rumah Sakit, Instalasi Farmasi, dan Apotek.
"Alhamdulillah, kami mendapatkan kesempatan untuk menyampaikan materi terkait peran tenaga kefarmasian dalam peningkatan kesehatan agar dapat diketahui secara luas," tuturnya kepada berita.depok.go.id, Selasa (31/01/23).
Mary menjelaskan, tenaga kefarmasian meliputi apoteker dan tenaga teknis kefarmasian. Untuk apoteker, imbuhnya, dalam pelayanan kesehatan mengoptimalkan manajemen pengobatan dalam rangka meningkatkan outcome kesehatan yang positif.
Sementara tenaga teknis kefarmasian merupakan tenaga yang membantu apoteker dalam menjalani pekerjaan kefarmasian. Tugasnya, melayani resep dokter sesuai tanggung jawab dan standar profesinya. Kemudian, memberikan informasi yang berkaitan dengan penggunaan atau pemakaian obat yang diserahkan kepada pasien.
"Sehingga implementasi pelayanan kefarmasian untuk memastikan akses masyarakat terhadap obat dan pelayanan kesehatan yang paripurna," ungkapnya.
Lebih lanjut, Mary mengungkapkan, untuk standar pelayanan kefarmasian di Puskesmas sesuai Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor 73 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek, yang didukung dengan sumber daya manusia, sarana, dan prasarana.
"Juga dengan pengelolaan sediaan farmasi alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai. Serta pelayanan farmasi klinik sesuai Standar Operasional Pelayanan (SOP)," ungkapnya.
Dalam hal ini, Mary menyampaikan, peran nyata apoteker dalam upaya promotif dan preventif bidang kesehatan di Kota Depok melalui Gerakan Masyarakat Cerdas Menggunakan Obat (GeMa CerMat). Gerakan tersebut telah dilaksanakan oleh apoteker Agent of Change (AoC).
“Gerakan tersebut merupakan upaya bersama pemerintah dengan masyarakat melalui kegiatan dalam rangka mewujudkan kepedulian, kesadaran, pemahaman, dan keterampilan masyarakat dalam menggunakan obat secara tepat dan benar,” pungkasnya. (JD02/ED01/EUD03)
