berita.depok.go.id - Menjelang Lebaran Idulfitri 1445 Hijriah umat Muslim di Indonesia mulai sibuk mempersiapkan segala hal. Mulai dari baju lebaran, makanan, sampai kue khas untuk disantap bersama-sama saat merayakan hari kemenangan.
Seperti permintaan dodol makanan khas Betawi satu ini meningkat pesat selama periode Ramadan. Hal ini dirasakan langsung oleh produsen Dodol Betawi Satibi Khas Depok yang berlokasi di Jalan Paraji, Kelurahan Kalibaru, Kecamatan Cilodong.
Owner Dodol Betawi Depok, Satibi menjelaskan, di saat momen menjelang lebaran, dodolnya banyak dicari para pelanggan. Dari awal Ramadan, pelanggan sudah mulai memesan dodol Betawi racikannya tersebut.
"Alhamdulillah selama Ramadan kami bisa produksi mencapai 400 kilogram (Kg) per hari, kalau hari biasa maksimal 150 kilogram (Kg)," jelasnya kepada berita.depok.go.id, Sabtu (06/04/24).
Kue berbahan dasar beras ketan dan gula merah itu ternyata masih banyak diminati masyarakat, di tengah banyaknya kreasi kue lebaran kekinian. Bahkan, kata Satibi, konsumennya tidak hanya berasal dari dalam kota saja, namun mencapai luar daerah.
Satibi menjual dodolnya per besek seharga Rp 70.000 . Selain itu, dirinya juga menyediakan dodol kemasan ekonomis Rp10 ribuan.
"Ada permintaan hampers juga dari bambu rotan, kami jual mulai Rp80 ribuan sampai Rp200 ribu," ucapnya.
Selain rasa original, Dodol Betawi Satibi juga menyediakan varian durian, ketan hitam dan Wijen. Rasa original masih menjadi primadona konsumen sejak berdiri 2005 silam.
Satibi menyebut, masyarakat yang ingin membeli dodol buatannya itu bisa langsung mendatangi rumah produksinya. Atau bisa menghubungi ke nomor 081317014495.
Saat disinggung mengenai omzet, Satibi malu-malu untuk menyebut bilangannya. Meski begitu, Ia mengaku bersyukur masih bisa mencukupi kebutuhan keluarganya saat momen lebaran ini.
"Bisa sampai Rp300 juta (omzetnya), Alhamdulillah berkah Ramadan dan Lebaran tahun ini," pungkasnya. (JD 05/ ED 01).
