Temukan informasi terkini dengan mengikuti akun sosial media kami

News Other Pemerintahan Pemimpin Baru
Integrasi Program Jadi Senjata Andalan RW 10 Sukamaju Hadapi Evaluasi Akhir P2WKSS 2025
JD09 - berita depok

64
Rabu, 26 Nov 2025, 14:28 WIB

Ketua TP-PKK Kelurahan Sukamaju, Supartini memaparkan sejumlah program yang sudah dilaksanakan di lokus RW 10, Kelurahan Sukamaju, Kecamatan Cilodong pada Evaluasi Akhir P2WKSS Provinsi Jawa Barat 2025, Rabu (26/11/25). (Foto: JD01/Diskominfo Depok).

berita.depok.go.id - Integrasi berbagai program lintas perangkat daerah menjadi kekuatan utama RW 10, Kelurahan Sukamaju, dalam program Peningkatan Peran Wanita menuju Keluarga Sehat dan Sejahtera (P2WKSS) tahun 2025. 

Mulai dari ketahanan pangan lokal binaan Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3) Kota Depok, pelatihan olahan makanan oleh Dinas Koperasi dan Usaha Mikro (DKUM) hingga program pengentasan stunting yang digerakkan Dinas Kesehatan (Dinkes) dan Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK), seluruhnya dipadukan untuk menghasilkan dampak nyata bagi warga. 

Upaya ini menjadi modal besar bagi Sukamaju untuk meraih hasil terbaik pada Evaluasi Akhir P2WKSS Provinsi Jawa Barat 2025.

Ketua TP-PKK Kelurahan Sukamaju, Supartini, mengatakan bahwa sejumlah inovasi unggulan menjadi daya tarik utama dalam paparan kepada tim penilai provinsi.

Salah satunya adalah pengembangan lahan budidaya ikan patin yang mampu menghasilkan panen hingga 10 kilogram setiap periode.

“Dari lahan patin itu, selain diolah menjadi produk seperti perkedel dan keripik, sebagian hasil panennya juga dibagikan kepada warga yang membutuhkan, terutama yang stunting dan rawan stunting,” ujar Supartini.

Ia menegaskan bahwa manfaat program P2WKSS benar-benar dirasakan warga RW 10, mengingat wilayah tersebut sebelumnya memiliki tantangan di sektor kesehatan, pendidikan, dan ekonomi.

“Alhamdulillah dampaknya luar biasa. Ekonomi warga mulai terangkat,” ungkapnya.

Selain pengolahan pangan, inovasi lain yang turut berkembang adalah pelatihan perbengkelan, tata rias (salon), serta menjahit yang diberikan Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Depok. 

Beberapa di antaranya kini dikelola oleh Karang Taruna (katar) setempat.

Supartini menjelaskan bahwa Karang Taruna memainkan peran penting dalam pengelolaan bengkel yang menjadi bagian dari program pemberdayaan ekonomi.

“Ketua Karang Taruna merangkul semua anggotanya untuk aktif di kegiatan perbengkelan. Ini sangat membantu mengurangi pengangguran di wilayah kami,” katanya.

Melalui kolaborasi lintas kelompok masyarakat, ia berharap hasil kerja bersama ini dapat terus membawa perubahan positif bagi warga Sukamaju.

Meski tahun 2025 menjadi tahun terakhir penilaian P2WKSS oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Supartini berharap program yang sudah berdampak ini tidak berhenti dan tetap dilanjutkan.

“Program ini harus tetap berlanjut. Sudah menjadi program dari DP3AP2KB, dan kami sangat berharap intervensi dari kelurahan tetap ada,” ujarnya.

Ke depan, ia menilai penting adanya peninjauan rutin dari Posyandu maupun kader-kader kesehatan untuk memastikan keberlanjutan program. 

Kolaborasi antarperangkat daerah serta kelompok masyarakat dinilai menjadi kunci.

Terkait peluang meraih juara, Supartini tetap optimis, meski baginya hal terpenting adalah kemajuan warga RW 10 itu sendiri.

“InsyaAllah kalau juara itu bonus. Yang penting RW 10 terangkat. Kalau maju, kita harus optimis,” tutupnya. (JD 09/ED 01). 


Apa reaksi anda?
0
0
0
0
0
0
0