berita.depok.go.id - Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Depok melakukan evaluasi implementasi Sarana dan Prasarana (Sarpras) responsif gender di ruang-ruang publik di Kota Depok. Dari 30 ruang publik yang dievaluasi, 90 persennya sudah menerapkan sarpras yang responsif gender.
Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan Dan Pengarusutamaan Gender DP3AP2KB Kota Depok, Dina Ratna Kartika menjelaskan, setiap tahun pihaknya selalu melakukan kunjungan dan mengevaluasi sarpras di kantor pemerintahan dan mitra-mitranya. Langkah ini untuk melihat sejauh mana implementasi pengarusutamaan gender di tempat-tempat tersebut.
"Dari tanggal 3-25 Oktober secara bergilir kami melihat bagaimana implementasi sarpras respontif gender di kantor pemerintah, kecamatan, kelurahaan, hotel, kolam renang, perusahaan kereta api maupun pusat perbelanjaan, hasilnya 90 persen sarpras di Depok sudah responsif gender," jelas Dina kepada berita.depok.go.id, usai kegiatan di Aula Teratai Lantai 1 Balai Kota Depok, Rabu (23/11/22).
Dina menjelaskan, sarpras yang responsif gender bukan hanya fokus pada perbedaan laki-laki dan perempuan. Namun nyaman untuk semua unsur mulai dari anak-anak, lansia dan juga disabilitas.
"Responsif gender bukan hanya sarprasnya tapi penataan struktur dan ruang juga harus (responsif gender), dengan mereka paham aturan ini adalah hal yang penting dalam mendukung pelayanan kepada masyarakat," tuturnya.
"Tahun depan kami akan evakuasi ke lokasi lainnya yang belum terjamah. Alhamdulillah sejauh ini perusahaan atau tempat yang dijadikan area evaluasi menyambut kami dengan baik," tandasnya. (Mgg01/JD 05/ED 02/EUD02)
