berita.depok.go.id - berita.depok.go.id - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok melaksanakan evaluasi Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) secara virtual, Selasa (29/11/22). Kegiatan tersebut dihadiri oleh perwakilan rumah sakit, puskesmas dan fasilitas kesehatan lain se-Kota Depok.
Dalam kesempatan tersebut, Kepala Dinkes Depok, Mary Liziawati membeberkan, capaian pelaksanaan BIAN di di Kota Depok telah dimulai sejak 1 Agustus 2022. Yang sempat mengalami beberapa kali perpanjangan guna meningkatkan capaian imunisasi.
"BIAN di Kota Depok telah berakhir pada tanggal 16 November 2022 dengan capaian imunisasi yang cukup tinggi di Jawa Barat," tuturnya kepada berita.depok.go.id, Rabu (30/11/22).
Menurut Mary, capaian imunisasi di Kota Depok, antara lain, campak rubella sebesar 143.074 anak atau 82 persen, imunisasi kejar OPV sebesar 7.674 anak atau 100 persen. Lalu, imunisasi kejar IPV sebesar 10.299 anak atau 108 persen dan imunisasi kejar DPT-HB-Hib sebesar 16.568 anak atau 89 persen.
Dikatakan Mary, Kelurahan Beji Timur menjadi kelurahan dengan capaian BIAN MR (Measles atau Campak dan Rubella terbanyak dan Kelurahan Jatijajar menjadi kelurahan dengan capaian BIAN OPV tertinggi. Sedangkan, capaian BIAN DPT-HB-HIB Kelurahan Sawangan Baru.
Selain itu, ujar dia, pihaknya juga telah melakukan Rapid Convenience Assesment (RCA) atau penilaian cepat untuk mengetahui beberapa hal terkait BIAN. Antara lain, mengetahui alasan tidak diimunisasi, mencari anak yang belum di imunisasi dan memvalidasi cakupan sesuai dengan laporan.
"RCA kami lakukan dengan mengambil sample 20 rumah. Untuk lokasi atau wilayah, kami pilih yang mempunyai cakupan tinggi dengan persentasi capaian 95 persen dan capaian rendah, namun menyatakan sudah selesai," jelasnya.
Lanjut Mary, terdapat 1.184 rumah yang dikunjungi dengan sasaran 1.357 anak. Dari RCA didapati 993 sudah di imunisasi dan 364 belum di imunisasi saat BIAN.
"Dari RCA diketahui lima alasan paling banyak yang anaknya belum di imunisasi saat BIAN ialah tidak mengetahui BIAN, anak sakit, tidak mengetahui MR. Lalu, sibuk dan malas ke posyandu," ungkap Mary.
Untuk itu, tambah Mary, diperlukan dukungan maksimal dari semua pihak. Hal itu agar anak-anak di Kota Depok dapat terlindungi dan kasus penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I) dapat ditekan di Kota Depok.
"Semoga apa yang akan kita lakukan ke depannya dan langkah kita sebelumnya merupakan upaya yang baik untuk mewujudkan masyarakat sehat dan berkualitas. Yang mampu membawa Kota Depok ke arah yang lebih baik," tutupnya. (JD09/ED02/EUD02)