Temukan informasi terkini dengan mengikuti akun sosial media kami

News Pemerintahan
Duser Jadi Pilot Project Pengelolaan Sampah, Harapkan Fasilitas Memadai
JD10 - berita depok

137
Rabu, 19 Mar 2025, 10:14 WIB

Lurah Duser, Kiki Mutakin. (Foto: Diskominfo Depok)

berita.depok.go.id - Kelurahan Duren Seribu (Duser) akan menjadi pilot project dalam program pengelolaan sampah Kota Depok. 

Lurah Duren Seribu (Duser) Kiki Mutakin, menyambut baik rencana menjadikan wilayahnya sebagai pilot project program Pengelolaan Sampah di Kota Depok.

Menurut Kiki, pihaknya telah melakukan berbagai aksi nyata dalam pengelolaan sampah di Kelurahan Duser.

"Alhamdulillah, memang wacana terkait masalah sampah ini adalah bagian dari program janji kampanye Pak Wali. Kami di Kelurahan Duren Seribu mendukung penuh program ini, dan selama ini kami telah banyak melakukan aksi," ujar Kiki kepada berita.depo.go.id, Kamis (20/03/25).

Antara lain dengan menghidupkan kegiatan bank sampah dan mengolah sampah organik menjadi pakan maggot yang hasilnya dapat dimanfaatkan lebih lanjut oleh warga.

"Bank sampah di wilayah ini bahkan telah memiliki saldo yang cukup besar dari hasil pengelolaan tersebut," kata Kiki. 

Meski sudah berjalan dengan baik, Kiki menekankan perlunya peningkatan skala dalam pengelolaan sampah.

Saat ini, pengelolaan masih dilakukan di RT, namun harapannya dapat lebih meningkat ke tingkat RW, bahkan kelurahan.

"Kami ingin meningkatkan skala dari RT ke RW, dan akhirnya ke tingkat kelurahan. Tapi kami menghadapi kendala, terutama dalam hal fasilitas, seperti alat pengangkutan sampah, yang merupakan bagian inti dari pengolahan ini," jelasnya.

"Di RW 4 misalnya, warga sudah memilah sampah, tapi karena tidak bisa diangkut, akhirnya menimbulkan bau dan sampah kembali disatukan," Kiki menambahkan.

Menurutnya, alat pengangkut sampah untuk skala RW, mungkin cukup dengan gerobak motor. Namun, kalau sudah skala kelurahan butuh kendaraan yang lebih besar, semisal mobil pick-up.

Kebutuhan lain, Kiki melanjutkan, adalah rumah maggot yang skalanya bisa disesuaikan, apakah untuk tingkat RT, RW, atau kelurahan. Sehingga nantinya, program ini dapat lebih mendorong warga untuk lebih aktif dalam pengelolaan sampah.

Harapan akhirnya, sampah dari Duren Seribu tidak lagi berakhir di Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Alhasil, pengelolaan sampah di Kelurahan Duser dapat menjadi contoh bagi wilayah lain dalam mengatasi permasalahan sampah secara berkelanjutan.

"Ini yang menjadi kendala utama. Belum lagi, biaya pemeliharaan alat angkut. Intinya, kami akan berkoordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) untuk mencari solusi terbaik," ucapnya.

"Selain itu, kami mencoba fokus pada satu RW terlebih dahulu agar program ini bisa berjalan lebih optimal," pungkas Kiki. (JD10/ED02)






Apa reaksi anda?
0
0
0
0
0
0
0