Temukan informasi terkini dengan mengikuti akun sosial media kami

News Pemerintahan
Dukung Sera Mijel, LPM Pontir Jemput Minyak Jelantah hingga ke Pedagang
JD10 - berita depok

30
Selasa, 2 Des 2025, 15:43 WIB

Tank minyak jelantah yang ada di kelurahan Pondok Petir mulai terisi. (Foto: Diskominfo Depok)

berita.depok.go.id - Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Kelurahan Pondok Petir (Pontir) menyatakan kesiapan penuh dalam mendukung dan menyukseskan Program Sembako Rakyat Minyak Jelantah (Sera Mijel) yang tengah digencarkan Pemerintah Kota (Pemkot) Depok. Program ini bertujuan mengurangi pencemaran lingkungan sekaligus meningkatkan kesadaran warga dalam mengelola limbah minyak goreng bekas.

Ketua LPM Kelurahan Pontir, M. Ariyanto, menegaskan pihaknya sudah bergerak aktif bersama kader PKK melakukan sosialisasi kepada masyarakat. Sejumlah inisiatif kreatif turut dilakukan untuk memastikan pesan program tersampaikan dengan baik.

“Ini saya sangat mendukung sekali program tersebut. Kemarin juga saya bersama kader PKK bikin video sebagai sarana sosialisasi supaya warga mau ngumpulin minyak jelantahnya. Alhamdulillah, ini sudah luar biasa banget, PKK juga keliling semua. Ada yang kita jemput juga,” ujarnya kepada berita.depok.go.id, Selasa (02/12/25).

Ia menyebutkan dukungan dari LPM tidak hanya berupa sosialisasi, tetapi juga terjun langsung mengumpulkan minyak jelantah dari warga. Banyak keluarga sudah mulai terbiasa menyimpan minyak jelantah di dapur hingga volumenya mencapai dua hingga tiga liter dalam kurun waktu satu hingga dua bulan.

“Kemarin kan masih lingkupnya di PKK, di kader. Jadi setiap ibu-ibu yang punya minyak di dapurnya itu dikumpulin dan sebulan sampai dua bulan itu sudah terkumpul bisa dua sampai tiga liter,” jelasnya.

Selain rumah tangga, dirinya juga melakukan pendekatan kepada para pedagang gorengan di wilayah tersebut. Para pedagang kini diminta mengumpulkan minyak jelantah untuk kemudian ditukar dengan minyak goreng baru.

“Kami juga sudah sosialisasi ke pedagang gorengan. Jadi kita bisa jemput. Kita yang bawa minyak bersihnya untuk ditukarkan ke pedagang tersebut, jadi mereka tidak perlu repot-repot datang ke kelurahan,” tambah Ariyanto.

Ia memastikan mekanisme tukar minyak mendapatkan respons positif dari pedagang karena mempermudah proses pengumpulan sekaligus mencegah pembuangan limbah sembarangan.

“Pedagang tetap ngumpulin sendiri. Nanti dari kelurahan mengantar minyak barunya, dan kita jemput minyak jelantahnya,” tandasnya. (JD10/ED 02)


Apa reaksi anda?
0
0
0
0
0
0
0