berita.depok.go.id - Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkar) Kota Depok terus mengintensifkan upaya pencarian seorang anak usia sekitar setahun yang dilaporkan tercebur ke sungai Kali Baru, Kelurahan Cilangkap, Kecamatan Tapos. Personel dan perlengkapan lengkap dikerahkan untuk melancarkan operasi pencarian.
Kepala Bidang (Kabid) Pengendalian Operasional Kebakaran dan Penyelamatan Dinas Damkar dan Penyelamatan Kota Depok, Tesy Haryati mengatakan, pihaknya mengerahkan satu unit komando dengan delapan personel, yang terdiri dari empat petugas dari Pos Merdeka dan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Damkar wilayah Tapos.
Tim dilengkapi dengan sejumlah peralatan pencarian dan penyelamatan air, antara lain tali carmantle, webbing, tabung dan masker scuba, helm, pelampung, sarung tangan, serta sepatu harvix.
"Upaya pencarian telah menjangkau hingga pintu air di samping PT Coca Cola, jalan Raya Bogor namun hingga sore hasilnya masih nihil. Arus bawah sungai cukup deras, yang memperbesar tantangan dalam proses pencarian," tutur Tesy.
Dirinya menjelaskan, pihaknya menerima laporan tentang seorang anak perempuan bernama Naira Aula Hafizah, berusia 1 tahun 6 bulan, yang diduga terjatuh ke sungai pada Minggu 8 Juni 2025.
Dirinya berkomitmen untuk memberikan hasil yang terbaik dalam operasi pencarian ini. Dengan jarak pencarian sekitar 1 kilometer dari tempat korban terjatuh.
"Kami berkomitmen untuk memberikan upaya terbaik. Saat ini proses pencarian masih terus dilakukan dengan metode penyisiran dan penyelaman terbatas, mengingat faktor keselamatan dan kondisi medan," tambahnya.
Sebelumnya, Lurah Cilangkap, Galih Catur Prasatya, yang menerima laporan dari warga, langsung bergerak cepat bersama unsur Tiga Pilar dan Tim Rescue Dinas Damkar dan Penyelamatan Kota Depok serta Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan atau Basarnas (wilayah Bogor) untuk melakukan penyisiran.
"Begitu dapat kabar dari warga, kami langsung turun ke lokasi dan lakukan pencarian. Karena rumah korban dekat Sungai Kalibaru kami khawatir anak tersebut jatuh dan terbawa arus Sungai Kalibaru," ungkap pria lulusan Sarjana Sains Terapan Pemerintahan tahun 2014 ini.
Pihak kelurahan dan tim gabungan masih terus melanjutkan pencarian, dan masyarakat diimbau agar segera melapor jika melihat tanda-tanda keberadaan korban.
"Kami harap warga yang tinggal di sepanjang aliran sungai Kalibaru, khususnya dari Cilangkap sampai RW 18, ikut membantu dengan waspada dan melaporkan bila menemukan sesuatu yang mencurigakan," tandasnya. (JD 10/ ED 02)