berita.depok.go.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Depok bersama PT Tirta Asasta Kota Depok terus berkomitmen mengurangi penggunaan air tanah.
Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Depok, Nina Suzana menyatakan bahwa salah satu upaya yang dapat dilakukan yakni dengan memaksimalkan penggunaan air permukaan yang dikelola oleh PT Tirta Asasta di sektor industri dan perdagangan.
Namun hal itu, imbuhnya, juga harus dibersamai dengan peningkatkan kualitas layanan.
Saat ini, hanya 20 persen yang dilayani oleh PT Tirta Asasta, diharapkan persentase ini dapat meningkat sehingga semakin banyak masyarakat yang beralih dari air tanah ke air perpipaan atau air permukaan.
"Hal ini penting untuk menjamin ketersediaan air bersih bagi generasi mendatang," ujar Nina Suzana kepada berita.depok.go.id, usai menghadiri Focus Group Discussion (FGD) Konservasi Air Tanah di Savero Hotel, Selasa (16/07)
Menurutnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Depok telah mengalokasikan anggaran setiap tahunnya kepada Tirta Asasta untuk memperluas aliran air perpipaan di Kota Depok.
Maka, dirinya juga berharap hotel, mal, dan kawasan industri dapat beralih menggunakan air dari PT Tirta Asasta.
Jika sektor-sektor tersebut menggunakan air dari PT Tirta Asasta, otomatis penggunaan air tanah akan berkurang.
Selain itu, peran rumah tangga juga penting, meskipun satu rumah, penggunaan air perpipaan dapat berdampak signifikan.
"Dalam konteks ini, penting bagi PT Tirta Asasta untuk meningkatkan pelayanan mereka. Keluhan mengenai kualitas air dan tekanan air yang rendah harus diatasi agar masyarakat lebih nyaman menggunakan layanan PT Tirta Asasta," ujarnya.
"Pemerintah daerah telah memberikan penyertaan modal yang cukup besar kepada PT Tirta Asasta untuk meningkatkan pelayanan ini," ungkapnya.
Sementara itu, Dirut PT Tirta Asasta, M Olik Abdul Holik menekankan bahwa kita harus mewariskan mata air kepada generasi mendatang.
"Dengan banyaknya pembangunan di Kota Depok, terutama di wilayah perbatasan dengan Jakarta, sumber air tanah semakin berkurang. Permukaan air tanah terus menurun dan ini bisa berdampak serius dalam 10, 20, atau 50 tahun ke depan," jelasnya.
Dirinya menambahkan Kota Depok juga perlu memanfaatkan sumber air permukaan, seperti yang ada di Sungai Ciliwung dan Pesanggrahan.
Sumber air di Sungai Pesanggrahan saat ini belum dimanfaatkan oleh PT Tirta Asasta dan memiliki potensi besar untuk pengembangan ke depan.
"Ini membutuhkan kajian dan pendekatan lebih lanjut kepada Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) karena izinnya berada di bawah mereka," jelasnya. (JD 03/ ED 01).