Temukan informasi terkini dengan mengikuti akun sosial media kami

Pembangunan Kesra Pemerintahan

Cegah Stunting, Pemkot Depok Libatkan Forum Anak dan GenRe

JD 05 - berita depok

229
Rabu, 6 Jul 2022, 16:00 WIB

Suasana penilaian Kinerja delapan Aksi Konvergensi Penurunan Stunting tahun 2021 di seluruh Kabupaten dan Kota se-Jawa Barat, di Ruang Edelweis Balaikota, Selasa (05/07/22). (Foto: JD 01/Diskominfo)

berita.depok.go.id - Pemerintah Kota Depok melibatkan berbagai pihak dalam menekan kasus penderita stunting atau gagal tumbuh pada anak. Termasuk, forum anak dan forum Generasi Berencana (GenRe).

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan dan Pengembangan Penelitian Daerah (Bappeda) Kota Depok, Dadang Wihana menjelaskan, forum anak dan forum GenRe Kota Depok merupakan mitra strategis pemerintah. Oleh sebab itu, anak-anak dan remaja dari kedua organisasi ini didorong menjadi duta untuk mengajak teman sebayanya memelihara kesehatan, menghindari pernikahan usia dini, dan bahaya stunting lainnya.

"Pendekatan sebaya akan lebih efektif karena disampaikan dalam suasana kesamaan usia dan kebiasaan," jelasnya kepada berita.depok.go.id, Rabu (06/07/22).

Dadang menuturkan, kemarin (05/07) Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat melakukan penilaian terhadap kinerja delapan Aksi Konvergensi Penurunan Stunting tahun 2021 di seluruh kabupaten dan kota, termasuk Kota Depok. Penilaian kinerja rutin dilakukan setiap tahun oleh Pemprov Jabar untuk melihat progres pelaksanaan delapan aksi konvergensi penurunan stunting yang dilaksanakan oleh pemerintah kota.

“Namun, pada tahun ini tim penilai menyoroti inovasi dan partisipasi stakeholder dari unsur anak-anak, lembaga profesi, akademisi, dan lainnya,” katanya.

Di tempat berbeda, Ketua Forum Anak Kota Depok, Buti Adia Darma menuturkan, pihaknya dari tingkat kota sampai kelurahan siap membantu Pemkot dalam pencegahan stunting. Berdasarkan hasil Musrenbang anak dan suara anak Kota Depok yang diserahkan kepada Forum Anak Jawa Barat, mereka berharap dan mendukung Kota Depok  menjadi wilayah bebas stunting atau zero stunting. 

"Hal ini disebabkan masih ada masyarakat atau orang tua yang membiarkan anaknya jajan sembarangan, membiarkan anaknya tidak mau makan. Ada juga yang orang tuanya sibuk bekerja sehingga kurang memperhatikan anaknya, khususnya mengenai pola makan dan isi piringnya," tandasnya. (JD 05/ED 01/EUD02)


Apa reaksi anda?
0
0
0
0
0
0
0