berita.depok.go.id - berita.depok.go.id - Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kelurahan Jatijajar yang mewakili Kecamatan Tapos berhasil meraih Juara 1 pada Lomba Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K) di tingkat Kota Depok tahun 2023. Prestasi tersebut diraih berkat inovasi produk usaha yang dibuat, yaitu olahan makanan berbahan dasar kimpul.
Ketua UP2K PKK Kelurahan Jatijajar, Paikem Nur Fatia mengatakan saat ini olahan makanan kimpul sudah menjadi icon dari Kelurahan Jatijajar. Untuk itu pada lomba ini, ia mengangkat berbagai olahan berbahan dasar kimpul yang merupakan makanan kebanggan lokal.
"Kimpul itu produk khas Jatijajar dan belum banyak yang mengolah, padahal kimpul itu melimpah dan gampang tumbuh," tutur dia kepada berita.depok.go.id, usai menerima piala dan sertifikat pada Festival Buku Depok di Jakarta Global University (JGU), Kecamatan Cilodong, Jumat (11/08/23).
Fatia mengatakan selama ini kimpul kurang dieksplorasi, terbatas hanya direbus atau digoreng. Sedangkan, kimpul dapat diolah menjadi berbagai macam aneka kue dan olahan makanan lainnya.
"Produk kita ada berbagai macam olahan dari mulai tepung kimpul hingga aneka kue. Ada biji ketapang, sistik, gapit dan bakpia. Kue basah juga ada, seperti kelepon dan lain sebagainya," kata dia.
Fatia menjelaskan, untuk pemasaran, pihaknya sangat difasilitasi oleh pemerintah setempat dengan memberikan tempat di Gerai UMKM Jatijajar dan Kecamatan Tapos. Kemudian, untuk pemasaran secara online, sudah menjangkau hingga luar kota.
Dirinya menjelaskan dalam lomba UP2K, selain produk usaha yang berkualitas, juga terdapat beberapa indikator penilaian lain. Seperti, kelengkapan data, produk memiliki izin edar dan bersertifikasi halal.
"Pemerintah setempat sangat membantu dan mendukung dalam pemenuhan poin-poin penilaian tersebut," ungkap Fatia.
Sementara itu, Lurah Jatijajar, Mujahidin menambahkan selain produk olahan Kimpul, produk lain yang dilombakan yaitu olahan dari Batang Pohon Pisang atau gedebong pisang. Hasil olahannya, berupa ciki, abon dan lain sebagainya.
Lebih lanjut ucapnya, untuk bahan baku kedua produk tersebut masih mudah didapatkan di Jatijajar dan sekitarnya, paling banyak dari daerah Banjaran Pucung, Kelurahan Cilangkap. Namun, ia bertekad untuk memiliki lahan khusus untuk ditanami kedua bahan baku tersebut.
"Rencananya, kami akan mencoba meminjam lahan kepada pihak swasta, agar kedepan mereka tidak lagi membeli bahan baku tetapi dapat membudidayakan sendiri," tutup Mujahidin. (JD09/ED01).