Temukan informasi terkini dengan mengikuti akun sosial media kami

News Pembangunan Pemerintahan
Belajar Tangani Stunting Sampai Ke Tingkat Terendah, Delegasi Laos Kunjungi Kebun Pagertani
JD 05 - berita depok

21
Jumat, 8 Sep 2023, 12:10 WIB

Delegasi Pemerintah Laos dan Setwapres RI didampingi Kepala Bappeda Kota Depok, Dadang Wihana memanen sayur di Kebun Pagertani yang berlokasi di RW 12, kelurahan Rangkapan Jaya, Kecamatan Pancoran Mas, Kamis (07/09/23). (Foto: JD 01/Diskominfo).

berita.depok.go.id - berita.depok.go.id - Kebun hidroponik milik Kelompok Tani Paguyuban Gerakan Pertanian (Pagertani) yang berlokasi di RW 12 Komplek Maharaja, Kelurahan Rangkapan Jaya, Kecamatan Pancoran Mas dikunjungi Delegasi Pemerintah Laos dan Sekretariat Wakil Presiden (Setwapres) Republik Indonesia, Kamis (07/09) sore.

Direktur Jenderal Departemen Higiene dan Promosi Kesehatan Pemerintah Laos, Phonepaseuth Ounaphom takjub melihat upaya Pemerintah Indonesia dalam penanganan stunting yang melibatkan semua pemangku kepentingan. Hingga masuk ke sektor terkecil yaitu rumah tangga.

Salah satu hal yang membuatnya takjub adalah kebun hidroponik di RW 12, Kelurahan Rangkapan Jaya, Kecamatan Pancoran Mas yang dikelola langsung oleh sekelompok masyarakat. Disana ditanam beragam jenis sayur mayur dan buah-buahan yang dapat dikonsumsi untuk masyarakat sekitar dan dijual ke publik.

"Saya sudah menyerap pelajaran dari Indonesia dan akan membawa pulang ke Laos menerapkan konvergensi penanganan stunting dengan melibatkan Kementerian/Lembaga menuju tujuan yang sama," ujarnya kepada berita.depok.go.id saat ditemui di Kebun Hidroponik Pagertani, Kamis (07/09/23). 

"Terutama untuk mengembangkan rasa kepemilikan pada tingkat rumah tangga dan komunitas yang terlihat pada kebun ini, sangat luar biasa. Karena gerakan ini membantu komunitas satu sama lainnya (dalam penanganan stunting)," tambahnya.

Pria yang juga menjabat sebagai Ketua Panitia Teknis Sekretariat Komite Gizi Nasional Pemerintah Laos ini mengungkapkan, kasus stunting di negaranya cukup tinggi. Hal ini disebabkan karena masalah gizi buruk yang diderita masyarakatnya.

"Pada umumnya gizi buruk juga disebabkan masyarakat yang tidak memiliki praktik asupan yang baik, gizi buruk diperburuk beberapa orang di Laos yang tidak memiliki makanan yang cukup. Itu lah mengapa pemerintah kami memerintahkan jajarannya untuk memastikan setiap rumah tangga mempunyai pasokan makanan yang cukup," papar Phonepaseuth Ounaphom.

Di tempat yang sama, Ketua Kelompok Pagertani, Slamet Riyanto menuturkan, pihaknya sangat merasa terhormat bisa dikunjungi Delegasi Pemerintah Laos dan Setwapres RI.

Dirinya menceritakan, kebun Pagertani sudah ada sejak 2019. Tadinya merupakan lahan tidur tempat pembuangan puing-puing, namun oleh masyarakat diubah menjadi kebun sayur dan buah seluas 211 meter persegi.

"Kebun ini kami jadikan untuk menopang ketahanan pangan masyarakat, bisa untuk pencegahan stunting karena mengonsumsi sayur dan buah kualitas baik," tuturnya.

"Kebun Pagertani ini kami buat konsep Integratif Farming, selain membuat guyub masyarakat kebun ini juga menghasilkan nilai tambah untuk warganya," pungkas Slamet. (JD 05/ ED 01). 


Apa reaksi anda?
0
0
0
0
0
0
0