Sistim Contraflow diberlakukan karena adanya pembangunan jalan dan jembatan oleh DPUPR Kota Depok, di areal GDC Kota Depok. (JD01/Diskominfo)
berita.depok.go.id-Pembangunan dua jembatan yang berada di area Grand Depok City (GDC) berpengaruh terhadap mobilitas pengguna jalan. Untuk mengatasi hal tersebut, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Depok telah mengantisipasi dengan pemberlakuan contraflow.
"Sejak awal Juli 2020, kita sudah berlakukan contraflow, panjangnya kurang lebih 2,7 kilometer. Karena pembangunan jembatan juga dimulai saat itu juga," ujar Kepala DPUPR Kota Depok, Dadan Rustandi, Rabu (02/09/20).
Dikatakannya, pihaknya juga telah berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Depok untuk memfasilitasi sistim tersebut. Selain itu, marka jalan atau spanduk pemberitahuan telah terpasang di beberapa titik.
"Kami sudah berkordinasi dengan Dishub supaya memfasilitasi sistim contraflow ini. Alhamdulillah, sudah terpasang cone, barrier serta tali pembatas," terangnya.
Dadan berharap, pembangunan jembatan bisa segera rampung. Dengan begitu, masyarakat bisa melintasi kedua jalur secara normal.
"Kami memohon maaf atas ketidaknyamanan ini. Kegiatan ini kami lakukan demi pembangunan yang lebih baik di Kota Depok," ungkapnya.
Untuk diketahui, DPUPR tengah melakukan pembangunan dua jembatan di areal GDC. Pertama, jembatan di depan Perumahan Viscani dengan nilai anggaran sebesar Rp 4,7 miliar dan kedua jembatan di depan Jalan Mandor Samin, dengan nilai anggaran mencapai Rp 6,5 miliar. (JD 08/ED 01/EUD02)
