berita.depok.go.id - Program Rumah Kreatif Anak Istimewa (RKAI) besutan Pemerintah Kota (Pemkot) Depok nyatanya mampu mencatat perkembangan positif pada anak-anak disabilitas.
Setelah berjalan hampir satu semester, anak istimewa yang mengikuti kelas menggambar mengalami berbagai perkembangan.
Instruktur Pelatihan Menggambar, Arjuanda Saputra atau yang kerap disapa Juan mengatakan, setiap anak menunjukkan progres sesuai kondisi masing-masing.
“Perkembangan mereka tidak bisa disamakan anak tuna daksa atau tuna rungu biasanya mentalnya normal, hanya fisiknya yang terkendala. Tapi secara keseluruhan mereka sudah berkembang setelah mengikuti pelatihan ini," ujarnya kepada berita.depok.go.id, Rabu (10/12/12).
Dikatakan Juan, tantangan terbesar biasanya pada anak-anak yang memiliki keterlambatan dalam berfikir atau memahami instruksi.
Selanjutnya, untuk anak istimewa yang punya keterbelakangan seperti autis atau mirip Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD), proses belajarnya juga lebih sulit dan responnya tidak selalu stabil.
Selama program berlangsung, lanjutnya, peserta dibagi menjadi dua kategori.
Yaitu, anak besar yang diarahkan menggambar suasana dan anak kecil yang fokus pada kelengkapan bentuk.
“Anak besar belajar menggambar seperti pasar, hewan dan bangunan. Anak kecil cukup menggambar objek lengkap sesuai minatnya,” tambahnya.
Lebih lanjut, soal kemampuan menggambar mandiri, Juan menilai hasilnya cukup efektif pada kondisi masing-masing anak.
“Beberapa bisa mandiri, tapi ada juga yang masih perlu diarahkan oleh instruksi,” ungkapnya.
"Tapi dengan semangat mereka yang luar biasa, mereka terus tumbuh dan ingin belajar," tutupnya. (MGG Dassa/JD 02/ ED 01).
