Temukan informasi terkini dengan mengikuti akun sosial media kami

Pendidikan
AICIS+ UIII Depok Bahas Peran Islam dalam Isu Global
JD 05 - berita depok

41
Kamis, 30 Okt 2025, 15:07 WIB

Pembukaan AICIS+ ke-24 di Universitas Islam Internasional Indonesia, Rabu (29/10/25). (Foto: dok. Universitas Islam Internasional Indonesia)

berita.depok.go.id - Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama Republik Indonesia secara resmi membuka Annual International Conference on Islam, Science and Society (AICIS+) 2025 di Gedung Rektorat UIII, Rabu (29/10/25).

Forum internasional ini mempertemukan para cendekiawan Muslim dari berbagai negara untuk membahas peran Islam dalam menghadapi krisis kemanusiaan dan tantangan global.

Sekretaris Jenderal Kementerian Agama RI, Phil Kamaruddin Amir, mengatakan tema AICIS+ ke-24 kali ini sangat relevan dengan kondisi dunia saat ini.

“Kami mencoba menerjemahkan bagaimana nilai-nilai Islam bisa kontributif dalam merumuskan solusi persoalan kemanusiaan, kebangsaan, dan global. Misalnya, bagaimana Islam berperan dalam mitigasi perubahan iklim atau global warming melalui pendekatan ekoteologi,” ujarnya saat memberikan keterangan pers di sela-sela acara.

AICIS+ tahun ini menghadirkan 12 pembicara internasional dari delapan negara, yaitu Malaysia, Australia, Indonesia, Uni Emirat Arab, Amerika Serikat, Inggris, Singapura, dan Prancis.

Kamaruddin menambahkan, melalui forum ini, pemerintah ingin menegaskan bahwa nilai-nilai keagamaan dapat diaktualisasikan untuk kemaslahatan bersama.

“Dengan keyakinan agama, kita bisa berbuat sesuatu yang mendatangkan kemaslahatan, menjaga alam dan dunia yang kita tempati. Alam adalah milik bersama yang harus dijaga bersama, dan ini merupakan kepentingan global,” terangnya.

Lebih lanjut, Kementerian Agama memastikan setiap karya dan penelitian yang lahir dari AICIS+ akan memberikan dampak nyata bagi masyarakat dan dunia. Seluruh makalah yang dipresentasikan akan diterbitkan di jurnal bereputasi internasional agar dapat diakses secara luas.

“Dampaknya ada yang tangible, seperti gerakan tanam pohon yang menginspirasi masyarakat untuk menjaga lingkungan, dan ada yang intangible berupa penyebaran gagasan ke seluruh dunia melalui publikasi ilmiah,” tuturnya.

Selain itu, Kementerian Agama juga mendorong kolaborasi riset lintas negara dan lintas disiplin.

“Riset kolaboratif adalah ciri dari future of knowledge pursuit. Itu sudah berjalan dan akan terus kita tingkatkan,” tandasnya.

Sebagai informasi, AICIS+ ke-24 berlangsung selama tiga hari, 29–31 Oktober 2025, di Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) Kota Depok. (JD 05/ED 02)


Apa reaksi anda?
0
0
0
0
0
0
0