berita.depok.go.id - Genap 100 hari kepemimpinan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Depok, Supian Suri - Chandra Rahmansyah, sejak dilantik pada 20 Februari 2025.
Dalam waktu singkat, keduanya langsung tancap gas merealisasikan visi "Bersama Mewujudkan Perubahan Depok Maju" melalui lima program unggulan atau quick wins yang menyentuh langsung kebutuhan masyarakat.
Dengan pendekatan kepemimpinan kolaboratif dan responsif, pasangan kepala daerah ini menunjukkan keseriusan dalam menghadirkan perubahan nyata di tengah masyarakat. Lima program strategis tersebut menjadi pondasi awal menuju Depok yang lebih sehat, sejahtera, inklusif, dan berdaya saing.
Berikut lima program unggulan (quick wins) yang berhasil direalisasikan dalam 100 hari pertama kerja:
1. Puskesmas Gratis Bagi Catin
Wali Kota Depok, Supian Suri, secara resmi meluncurkan program Pendaftaran Puskesmas Gratis pada 29 April 2025 di Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Puskesmas Cilodong. Program ini merupakan bagian dari Quick Win Wali Kota dan Wakil Wali Kota Depok periode 2025–2030.
Sebagai implementasi program tersebut, Pemerintah Kota (Pemkot) Depok juga menyediakan layanan pemeriksaan kesehatan calon pengantin (Catin) secara gratis di seluruh Puskesmas se-Kota Depok. Pemeriksaan mencakup layanan fisik, laboratorium, deteksi triple eliminasi, serta konseling pranikah. Langkah ini bertujuan untuk mempermudah pelayanan kesehatan bagi masyarakat di Kota Depok.
Pemeriksaan gratis ini juga menjadi salah satu upaya dalam mengatasi masalah stunting. Dengan pemeriksaan yang rutin, diharapkan penanganan stunting dapat dilakukan lebig cepat dan tepat.
2. Gerakan Toilet Layak (GETOL) Sekolah Negeri
Gerakan Toilet Layak (GETOL) merupakan program Pemkot Depok yang bertujuan untuk memastikan toilet di sekolah-sekolah negeri memenuhi standar kebersihan dan kelayakan. Program ini menjadi bagian dari upaya mewujudkan pengembangan sumber daya manusia yang sehat sejak dini.
GETOL hadir untuk menciptakan lingkungan belajar yang lebih sehat dan nyaman bagi para siswa. Kebersihan toilet sekolah kerap menjadi persoalan yang terabaikan, padahal memiliki dampak besar terhadap kenyamanan dan kesehatan baik bagi siswa maupun tenaga pendidik.
Program ini tidak hanya berfokus pada perbaikan fisik fasilitas toilet, tetapi juga menekankan pentingnya peningkatan kesadaran akan kebersihan dan kesehatan di lingkungan sekolah. Pemkot Depok akan terus mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan program agar manfaatnya benar-benar dirasakan oleh seluruh warga sekolah.
Wakil Wali Kota Depok, Chandra Rahmansyah, secara resmi meluncurkan Gerakan Jumat Bersih (Jumsih) dan Gerakan Toilet Layak (GETOL) pada Upacara Peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2025 yang digelar di SMP Negeri 2 Depok, 2 Mei 2025.
Guna mendukung pelaksanaan program ini, pemerintah telah mengalokasikan dana melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun 2025. Dana sebesar Rp1,5 miliar disiapkan untuk mendukung perbaikan fasilitas toilet di satuan pendidikan jenjang SD dan SMP negeri di Kota Depok.
3. Kawasan Heritage Depok Lama
Pemkot Depok menetapkan kawasan Depok Lama sebagai kawasan heritage atau warisan budaya. Sebagai bentuk dukungan terhadap pelestarian warisan sejarah ini, Pemkot melalui Badan Keuangan Daerah (BKD) memberikan insentif berupa pengurangan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB).
Kebijakan ini merupakan bagian dari implementasi lima program kerja 100 hari Wali Kota dan Wakil Wali Kota Depok, Supian Suri-Chandra Rahmansyah. Program tersebut mencakup pemberian PBB gratis bagi bangunan cagar budaya dan juga untuk objek pajak dengan Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) total di bawah Rp100 juta. Selain itu, ada pula fasilitas pengurangan PBB untuk objek pajak lainnya.
Bangunan cagar budaya yang dimaksud dalam kebijakan ini adalah warisan budaya yang berwujud benda fisik, seperti bangunan dan situs bersejarah, yang memiliki nilai penting bagi sejarah, ilmu pengetahuan, dan kebudayaan, khususnya yang berkaitan erat dengan Kota Depok.
Adapun mekanisme pelaksanaan insentif ini didasarkan pada Surat Keputusan (SK) Wali Kota, yang proses penetapannya dilakukan oleh Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan, dan Pariwisata (Disporyata) Kota Depok.
Dengan adanya kebijakan ini, harapannya masyarakat tidak merasa terbebani oleh kewajiban pajak, sementara warisan budaya tetap bisa terjaga dan lestari untuk generasi mendatang.
4. Jualan Sama-sama: Akses Gratis Aset Pemkot untuk UMKM Naik Kelas
Pemerintah memberikan akses gratis kepada pelaku UMKM untuk memanfaatkan lahan milik pemerintah dalam berjualan, sehingga mereka dapat berkembang lebih cepat.
Jualan Sama-Sama, UMKM Naik Kelas adalah program unggulan Pemkot Depok yang bertujuan untuk mendorong pertumbuhan dan peningkatan kualitas UMKM di Kota Depok.
Program ini memberikan fasilitas berupa pemanfaatan aset milik pemerintah secara gratis bagi pelaku usaha mikro, sebagai bentuk nyata dukungan terhadap penguatan ekonomi masyarakat.
Pelaksanaan program ini melibatkan kerja sama antara Pemkot Depok, Dinas Koperasi dan Usaha Mikro (DKUM), Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP), serta berbagai lembaga terkait lainnya.
Melalui kolaborasi lintas perangkat daerah ini, diharapkan pelaku UMKM dapat lebih mudah menjalankan usahanya, naik kelas, dan berkontribusi lebih besar terhadap perekonomian Kota Depok.
5. Gerakan Pangan Murah (GPM)
Pemkot Depok resmi menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) yang merupakan bagian dari program 100 hari pertama Wali Kota dan Wakil Wali Kota Depok periode 2025–2030.
Program ini bertujuan untuk memberikan akses lebih mudah bagi masyarakat dalam mendapatkan bahan pangan dengan harga lebih terjangkau.
GPM digelar di berbagai kantor kelurahan, kantor kecamatan, serta beberapa fasilitas umum seperti stadion untuk menjangkau lebih banyak warga.
Program ini diselenggarakan sebagai upaya menstabilkan harga bahan pokok, terutama menjelang Ramadan, di mana harga sejumlah kebutuhan pangan sering mengalami kenaikan.
Lewat GPM, masyarakat bisa mendapatkan berbagai bahan pokok seperti beras, gula, minyak goreng, telur, daging ayam, daging sapi, bawang merah, bawang putih, cabai, serta komoditas lainnya dengan harga yang lebih murah dibandingkan harga pasar.
Berbeda dengan operasi pasar yang biasanya menggunakan sistem kupon bagi warga kurang mampu, GPM terbuka untuk seluruh masyarakat tanpa syarat.
Tidak ada batasan kuota pembelian, sehingga siapa pun yang membutuhkan bahan pangan dengan harga terjangkau dapat langsung datang dan membeli.
Program ini merupakan hasil kerja sama antara Pemkot Depok dengan berbagai pihak, termasuk Bank Indonesia Perwakilan Jawa Barat, Badan Pangan Nasional, serta sejumlah distributor dan kelompok tani.
GPM ini dapat membantu meringankan beban masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pokok. Tidak hanya membantu daya beli warga, tetapi juga menjadi salah satu langkah dalam pengendalian inflasi di Kota Depok. (JD 08/ED 02)